BOOKSTAGRAMMER

 

Jurus Jitu jadi Bookstagrammer

 

A.    Pendahuluan

Seiring berkembangnya literasi di Indonesia, semakin semangat pula para penggiat literasi untuk menyemarakkan minat baca masyarakat. Cara mereka menggiatkan literasi juga berbagai macam caranya. Salah satunya adalah menjadi bookstagrammer. Jika di Instagram terdapat istilah selebgram (selebritas Instagram), maka bookstagrammer adalah selebgram-nya para pecinta buku. Para bookstagrammer ini mengabadikan buku-buku yang mereka miliki dengan cara memotret yang apik dan kemudian membagikan kesan dan pesan yang mereka dapatkan setelah membaca sebuah buku.  Penasaran dengan dunia bookstagrammer? Yuk, kita selami dunia mereka!

 

B.     Pengertian Bookstagrammer

Pernahkah kalian mendengar istilah "bookstagrammer"? Istilah bookstagrammer adalah sebutan untuk komunitas pecinta buku dengan cara memotret buku dengan pose yang apik di Instagram.Tidak hanya dengan hasil potret buku yang apik, mereka juga membagikan kesan, pesan atau pun review terhadap buku yang sudah selesai mereka baca. Ciri-ciri akun bookstagrammer adalah postingannya berisi foto buku dengan caption review, kesan, atau kutipan suatu buku. Kegiatan seorang bookstagrammer juga tidak jauh-jauh dari sebuah buku. Seperti ketika mereka pergi jalan ke tempat wisata, ke restoran, supermarket, mereka akan membawa buku dan ketika melihat spot foto yang bagus mereka tidak sungkan untuk mengambil gambar dengan objek buku mereka.

 

C.    Jurus Jitu jadi Bookstagrammer

Apakah kalian tertarik ingin menjadi bookstagrammer? Siapa pun boleh jadi bookstagrammer. Lalu, bagaimanakah awal jadi bookstagrammer? Berikut adalah jurus jitu jadi bookstagrammer.

1.    Suka membaca buku

Membaca buku adalah modal utama bagi seorang bookstagrammer. Boleh buku fiksi maupun nonfiksi dari semua genre. Boleh dalam bentuk fisik maupun e-book. Hal yang perlu diperhatikan adalah hindari membaca buku bajakan. Jangan karena buku fisik itu mahal lantas membeli yang bajakan. Karena kualitas bukunya pun jauh berbeda. Zaman sekarang lewat gawai (gadget) pun kita masih bisa membaca e-book (electronic book). Untuk e-book sendiri bisa diakses melalui aplikasi baca berbayar maupun tidak berbayar. Untuk aplikasi berbayar ada Gramedia Digital (dengan berlangganan setiap bulan) dan Google Play Book. Pembayaran biasanya melalui ATM atau pulsa. Untuk aplikasi tidak berbayar ada iPusnas, iJakarta, dan iJateng. Aplikasi baca tersebut bisa di-download/diunduh lewat Google Play Store. Bukankah membaca buku sekarang semakin dipermudah? Jadi, seorang bookstagrammer itu bukan hanya sebatas berbagi buku bacaan, tetapi juga ikut menggalakkan gerakan “Stop baca buku bajakan!”.


2.      Memiliki akun Instagram

Selain membaca buku, memiliki akun instagram juga modal utama menjadi seorang bookstagrammer. Minimal tahu bagaimana cara menggunakan instagram yang baik dan benar. Baik dan benar yang dimaksud di sini adalah tidak menyebarkan konten-konten negatif, berita-berita hoax, atau pun info yang diragukan kebenarannya. Menjadi seorang bookstagrammer dalam menggunakan instagram juga harus bijak agar suatu saat akun tersebut tidak mengalami gangguan. Seperti di-hack misalnya. Kemungkinan ini bisa terjadi dengan berbagai motif untuk mencapai tujuannya. Jadi, selain punya akun Instagram seorang bookstagrammer juga harus bisa menggunakannya dengan bijak.


3.    Memanajemen  waktu untuk foto dan review

Menjadi seorang bookstagrammer harus bisa membagi waktu untuk memotret buku dan juga memiliki waktu untuk bermain Instagram. Memotret buku bisa memakan waktu kurang lebih satu jam. Spot foto sendiri tidak ditentukan, cukup yang menarik perhatian, bisa di area indoor (dalam ruangan) maupun outdoor (luar ruangan). Area indoor bisa di dalam rumah dekat jendela, di restoran, atau pun area yang memiliki cahaya yang cukup agar hasil potretnya tidak terlalu gelap. Area outdoor bisa di halaman rumah, tempat wisata, taman, dan area-area yang memiliki pemandangan cantik. Jika ingin memotret di area outdoor, saya sarankan potretlah ketika pagi atau sore hari. Karena efek cahaya matahari yang alami akan memberikan efek yang bagus ketika sedang diedit.


4.    Memiliki kamera

Memotret buku tidak harus menggunakan kamera-kamera yang sangat bagus. Menggunakan kamera gawai (gadget) saja sudah cukup. Dengan alasan resolusinya cukup bagus. Hal yang perlu diperhatikan ketika memotret buku adalah usahakan buku tetap jadi objek fokus penglihatan. Aturlah properti yang digunakan sedemikian rupa agar rapi dan tidak semrawut.


5.    Buatlah review atau ulasan yang menarik

Selain memotret buku dengan apik, seorang bookstagrammer juga biasanya berbagi review, kesan, atau informasi mengenai suatu buku. Review adalah penilaian pembaca terhadap buku yang selesai ia baca. Dalam review ada pembahasan tentang biodata buku, tema, alur, sudut pandang, tokoh dan karakter, gaya kepenulisan si penulis, kesan, setting, serta kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam me-review sebuah buku adalah tetap gunakan bahasa yang baik dan sopan terutama ketika menyampaikan kelebihan dan kekurangan suatu buku, dan hindari pembahasan yang mengandung SARA, agama, atau pun bahasa-bahasa yang kasar.


6.    Jangan menjiplak caption atau foto

Menjadi bookstagrammer pemula memang tidak mudah. Masih terlalu awam, tidak tahu banyak soal bookstagram, masih belum dikenal banyak pengguna instagram, tetapi jangan sampai muncul di pikiran untuk menjiplak caption yang menarik atau pun foto buku yang cantik dari akun bookstagrammer lain. Tindakan itu tidak baik. Usahakan terus belajar dan sesering mungkin berlatih maka ciri khas kita dalam me-review atau memotret buku akan muncul.


7.      Buatlah hashtag pribadi

Hashtag pribadi bagi seorang bookstagrammer itu diperlukan tetapi bukan berarti wajib memiliki. Hashtag pribadi digunakan agar beberapa bookstagrammer lain bisa mengenal kita dan mudah untuk menemukan review kita. Sebagai contoh hashtag pribadi saya adalah #reviewlyndha dan #LyndhaMereviewBuku. Apabila ada bookstagrammer lain yang mencari hashtag tersebut maka menemukan review atau akun bookstagrammer saya.


D.    Keuntungan jadi Bookstagrammer

Menjadi bookstagrammer juga mendatangkan keuntungan, loh. Di antaranya

1.    mendapat teman baru dengan hobi yang sama,

2.    ikut meningkatkan minat baca melalui review,

3.    bisa mendapat kiriman buku gratis dengan penerbit,

4.    mengasah kemampuan fotografi,

5.    bisa berinteraksi dengan penulis favorit.


E.     Tip Bookstagrammer Pemula

Lalu, adakah tip atau petunjuk praktis untuk bookstagrammer pemula? Berikut adalah tip untuk bookstagrammer pemula.

1.      Mantapkan niat.

2.      Jangan terlalu berambisi agar menjadi bookstagrammer yang terkenal.

3.      Terus belajar.

4.      Percaya diri dengan potret buku milik sendiri.

5.      Baca review orang lain agar bisa mengevaluasi.

6.      Bersikap ramah dan baik


F.     Properti Foto Bookstagram

Dalam memotret buku, properti yang digunakan boleh apa saja. Yang penting memberikan efek estetika pada foto yang dihasilkan. Contohnya adalah boneka, buket bunga, perabot rumah tangga (ukuran disesuaikan), pita, baju, funko, bookmark, candle / lilin aromaterapi, booksleeve, dedaunan kering, ranting pohon, dan lain  sebagainya. 

 

G.    Langkah-Langkah Edit Foto dan Review ala Bookstagram

Kali ini saya akan berbagi cara mengedit foto ala bookstagram yang sederhana  melalui aplikasi edit foto: Photogrid.

1.      Pilih foto buku yang akan diedit

2.      Pilih menu filter untuk mengatur efek pada foto. Letaknya ada di bagian menu bawah.

3.       Pilih menu antik - cool - atur sesuai keinginan

4.      Pilih menu atur - untuk mengatur kecerahan dan kontras pada foto. Kali ini saya memakai kecerahan dengan tipe -51 dan kontras dengan tipe 30

5.      Setelah selesai, klik tombol “simpan” dan lihat hasilnya.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar